Jumat, 29 November 2013

bab 1.2.3



Proposal Skripsi
KORELASI KESEIMBANGAN DENGAN HASIL MENENDANG BOLA KESASARAN PADA CLUB SEPAK BOLA PERSIRES (PERSATUAN SEPAK BOLA RENGAS) OGAN ILIR

1.       Latar Belakang
              Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan untuk mendapatkan tubuh sehat dan kuat, aktivitas itu sendiri cenderung yang menyenangkan dan menghibur. Kata olahraga berasal dari bahasa Indonesia asli, tidak sama dengan sport. Olahraga berarti mengolah atau menyempurnakan jasmani atau fisik. Melihat dari tujuannya, olahraga dibagi menjadi tiga yaitu olahraga pendidikan, olahrgaga prestasi, dan olahraga rekreasi. Olahraga pendidikan dilaksanakan di sekolah, olahraga prestasi dilakukan di club-club olahraga melalui induk cabang olahraga, sedangkan olahraga rekreasi dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang.
            Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanitapun memainkan olahraga ini. Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. (http://id. wikipedia. org/wiki/Sepak_bola). Organisasi sepak bola dunia adalah FIFA (Federation International De Football Association).
              Induk organisasi sepak bola di Indonesia adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Organisasi yang begitu disegani dahulu karena sukses menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di kota Solo ini, untuk sekarang belum memberikan prestasi yang memuaskan dalam dunia persepak bolaan Indonesia, melainkan masalah dan polemik yang terjadi di batang tubuh organisasi terebut.
              Club-club sepak bola di Indonesia begitu banyak, tak terhitung lagi jumlahnya mulai dari yang resmi maupun yang tidak mempunyai badan hukum sama sekali namun itu tidak mengurungkan niat para pecinta sepak bola untuk berkumpul dan membuat tim. Menurut Sukirno (2012:12) “ olahraga yang dilakukan oleh klub-klub olahraga melalui induk cabang olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi, maka disebut olahraga prestasi”. Jadi club sepak bola yang ada, tujuan utamanya dari pendirian club tersebut adalah berprestasi. Untuk mencapai tujuan itu, maka perlu pembinaan. Pembinaan itu diantaranya adalah pembinaan teknik dasar dan pembinaan fisik. Menurut Subroto (2010:7.35) pembinaan fisik itu meliputi unsur-unsur kondisi fisik yaitu: kecepatan (speed), ketepatan (accuracy), kekuatan (strength), kelentukan (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), daya tahan (endurance) dan koordinasi (coordination). Rudi (2012:47) menyebutkan ada satu lagi unsur kondisi fisik yaitu reaksi (reaction).
              Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Sebab kegunaan menendang bola adalah untuk memberikan operan bola kepada teman, memberikan umpan untuk menembakan bola ke gawang lawan, membersihkan dan menyapu bola di daerah pertahanan sendiri, untuk mematahkan serangan lawan, tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan gawang dan tendangan hukuman. ( Subroto,dkk,2010:8.32). Kondisi fisik pasti berperan dalam setiap teknik dasar permainan sepak bola.
              PERSIRES merupakan club sepak bola yang telah ada sejak tahun 1991, dengan nama dulu TIGER ( Tim Generasi Rengas). Baru tahun 2009 PERSIRES diakui keberadaannya oleh Pemerintah Daerah dengan dikeluarkannya Akta Notaris Ogan Ilir tentang Pendirian Persatuan Sepak Bola Indonesia PERSIRES Rengas. Sekarang PERSIRES memiliki dua tim yaitu tim A dan tim B yang masing-masing beranggotakan 18 orang. Sedangkan penerus dari PERSIRES yang rata-rata berusia 10 sampai 12 tahun tergabung dalam club PERSIRES Junior. Club PERSIRES beralamatkan di desa Rengas Kec. Payaraman Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan.
              Tahun 2007 merupakan tahun emas bagi club PERSIRES, hal ini dikarenakan keberhasilan membawa pulang tropi pertama dalam turnamen PERMATA HITAM Cup yang diselenggarakan di Indralaya Kab. Ogan Ilir. Juara harapan juga berhasil diraih pada turnamen sepak bola se-kabupaten Ogan Ilir yang dilaksanakan di desa Rengas Kec. Payaraman tahun 2009, pada tahun yang sama PERSIRES sempat dijuluki tim kuda hitam pada turnamen sepak bola H. Alek Noerdin Cup, namum gagal dalam babak delapan besar. Dari tahun tersebut hingga sekarang, club ini seakan jauh dari gelar juara. Sarana dan prasarana yang dimiliki cukup menunjang. Memiliki satu lapangan dengan ukuran tiga terbaik di Ogan Ilir, bola, kerucut, dan perlengkapan-perlengkapan lain yang mendukung. Club ini memiliki pelatih yang sudah berpengalaman di dunia persepak bolaan, pernah bergabung dengan Tim Kabupaten PERSOKI (Persatuan Sepak Bola Ogan Komering Ilir) ketika Kabupaten Ogan Ilir belum didirikan dan merupakan pemain senior dari club PS Ranger’s (club senior pertama di desa Rengas). Dari segi hukum pelatih ini belum memiliki license.
              Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain tidak lepas dari faktor-faktor kondisi fisik. Seperti yang dijelaskan sebelumnya ada sembilan komponen kondisi fisik. Menurut Subroto (2010:7.35) dan ditambahkan oleh Rudy (2012:47) yaitu:
1.      Kecepatan (speed)
2.      Ketepatan (accuracy)
3.      Kekuatan (strength)
4.      Kelentukan (flexibility)
5.      Kelincahan (agility)
6.      Keseimbangan (balance)
7.      Daya tahan (endurance)
8.      Koordinasi (coordination)
9.      Reaksi (reaction)
              Sembilan komponen ini mempunyai hubungan dengan kualitas suatu teknik dalam sepak bola dari menggiring bola, menendang bola, menghentikan bola, menyundul bola dan melempar bola. Keseimbangan (balance) adalah salah satu komponen kondisi fisik yang berperan dalam menentukan kualitas teknik dalam sepak bola khususnya teknik menendang bola. Menurut Nurhasan dan Hasanudin (2007:180) “keseimbangan (balance) diartikan sebagai kemampuan seseorang mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuro-muscular”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bila seseorang atau altet tidak memiliki keseimbangan, maka ketika menendang bola tidak akan sempurna atau kurang maksimal. Selama peneliti bergabung di club PERSIRES, pada waktu bermain dan latihan menendang bola ke gawang, bola yang ditendang tak jarang melambung tinggi di atas mistar gawang atau melebar di sisi tiang gawang, dan ketika melakukan tendangan bola-bola mati baik tendangan bebas, tendangan sudut  dan tendangan gawang, posisi tubuh atau badan dari pemain tidak terjaga keseimbangannya, ada yang miring ke kiri, miring ke kanan dan ada pula yang terjatuh saat menedang bola.
              Berdasarkan observasi dan penemuan masalah, maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Keseimbangan dengan Hasil Menendang Bola Kesasaran pada Club Sepak Bola PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir”.
2.       Masalah dan Batasan Masalah
2.1.Batasan Masalah
              Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari pembaca dan supaya penelitian ini tidak meluas pembahasannya perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dinyatakan dengan angka atau grafis. Korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran dalam permainan sepak bola.
2.      Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuro-muscular. (Nurhasan dan Hasanudin, 2007:108). Keseimbangan dalam penelitian ini maksudnya keseimbangan kaki tumpuan dalam menahan bobot tubuh saat melakukan tendangan.
3.      Hasil menendang bola kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tes menendang bola kesasaran. Sasaran dalam penelitian ini adalah gawang
4.      Bagian kaki yang digunakan untuk menendang adalah punggung kaki atau kura-kura kaki.
5.      Objek dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola putra yang tergabung dan masih aktif dalam club sepak bola PERSIRES tahun 2013 yang terdiri dari tim A dan tim B dengan angota 36 orang.
2.2.Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. “Adakah korelasi yang signifikan dari keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club sepak bola PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir?”
3.      Tujuan Penelitian
              Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penenelitian ini adalah mengetahui: Adakah Korelasi Keseimbangan dengan Hasil Menendang Bola Kesasaran pada Club Sepak Bola PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
4.      Manfaat Penelitian
              Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan yaitu:
1.      Bagi pelatih: Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan para atlit sepak bola dalam teknik menendang bola atau shooting ball.
2.      Bagi atlit: Dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang peranan keseimbangan dengan menendang bola.
3.      Bagi club: Dapat meningkatkan prestasi club nantinya.
4.      Bagi peneliti: Sebagai bahan pembelajaran untuk kedepannya
5.      Bagi Universitas PGRI: Berguna sebagai bahan perbandingan penelitian lebih lanjut.

5.      Tinjauan Pustaka
5.1.Kajian Literatur
5.1.1.      Hakikat Permainan Sepak Bola
              Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan oleh seluruh bagian badan kecuali dengan kedua lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tanganya. (Subroto, dkk,2010:7.3). Sedangkan menurut (Salim,2008:10). “Sepak bola adalah olahraga yang memainkan bola dengan menggunakan kaki. Tujuan utamanya dari permainan ini adalah untuk mencetak gol atau skor sebanyak-banyaknya yang tentunya harus dilakukan sesuia dengan ketentuan yang telah ditetapkan”.
              Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diartikan sepak bola adalah permainan bergu menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim kesebelasan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
5.1.2.      Sejarah Sepak Bola
1.      Internasional
                   Sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil, permainan ini disebut Tsu-Chiu. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari, di Yunani disebut Epis Kyros, di Romawi disebut Harpastum, dan di Italia dikenal dengan nama Gioco del Calcio.
              Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
2.      Nasional
              Permainan sepak bola masuk ke negara Indonesia di bawa dan diperkenalkan oleh bangsa Belanda yang telah menjajah bangsa Indonesia, dimana asal mulanya hanya untuk lingkungan mereka sendiri kalangan tentaranya sebagai refresing dan mempertahankan kebugaran jasmaninya.
              Lambat laun permainan ini diperkenalkan kekalangan pribumi dengan tujuan untuk latih tanding dan hiburan belaka. Perkembangan permainan sepak bola begitu pesatnya di seluruh masyarakat Indonesia dengan bedirinya banyak perkumpulan-perkumpulan sepak bola seperti: Vorstenlandsche Voetbalbond (VVB) di Surakarta tahun 1923, Indonesische Voetbalbond Magelang (IVBM) di Magelang tahun 1925, Persatuan Sepak Bola Mataram (PSM) di Yogyakarta tahun 1926, Soerabajasche Indonesische Voetbalbond (SIVB) di Surabaya tahun 1927, Voetbalbond Indonesische Jacarta (VBIJ) di Jakarta tahun 1928, Madioensche Voetbalbond (MVB) di Madium tahun 1930, dan Bandoengsche Indonesische Voetbalbond (BIVB) di Bandung. Sehingga pada tanggal 19 April 1930 atas prakarsa Ir. Soeratin Sosro Soegondo di kota Yoyakarta didirikan Organisasi sepak bola Indonesia dengan nama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
            Permainan sepak bola mulai resmi dipertandingkan pada pesta Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama tahun 1948 di kota Solo, dimana PSSI sebagai pelopornya.
5.1.3.      Sarana dan Prasarana
1.      Lapangan
              Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan ukuran bervariasi. (Salim,2008: 35). Sesuai dengan peraturan PSSI lapangan sepak bola memiiki ukuran:
Panjang (garis samping)                      : 100 – 110 meter
Lebar (garis gawang)                          : 64 – 75 meter
Daerah gawang                                   : 5,50 meter dari masing-masing tiang gawang
                                                              5,50 meter dari garis gawang.
Daerah hukuman                                 : 16,50 meter dari masing-masing tiang gawang
                                                              16,50 meter dari garis gawang dan panjang 39,2
                                                               Meter
Garis tengah lingkaran                        : 18,30 meter
Titik pinalti                                          : 11 meter dari garis gawang
Gambar 1 lapangan sepak bola
(Subroto,2010:7.45)

2.      Gawang
              Gawang merupakan tempat untuk mencetak gol, tiang dan palang gawang dibuat dari kayu, logam atau fibre-glass dengan tebal maksimum 12 cm serta dicat putih dengan ukuran:
Tinggi              : 2,44 meter
Lebar               : 7,32 meter
Gambar 2 gawang sepak bola
(Subroto,2010:7.44)
3.      Bola
              Bola merupakan salah satu perlengkapan permainan sepak bola, terbuat dari kulit lunak dan bulat atau bahan yang sejenis dan bentuknya harus bulat, dengn ukuran:
Garis lingkaran            : 68 – 71 cm
Berat                           : 396 – 453 gram
Ukuran bola ini pada umumnya diberi tanda dengan nomor 5.
Gambar 3 bola
4.      Tanda Perbatasan
              Garis batas dibuat dari kapur dengan lebar 12 cm. Bendera sudut dibuat dari kain yang mudah dilihat. Tinggi tiang berukuran 1,5 meter.
5.      Perlengapan Pemain
            Perlengkapan permain terdiri dari: kostum, pelindung tulang kering, dan sepatu. Semua perlengkapan tersebut harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh FIFA ataupun PSSI.
5.1.4.      Teknik Dasar Sepak Bola
              Teknik adalah merupakan kemampuan untuk melaksanakan gerakan-gerakan secara tepat, cepat dan harmonis. Jadi teknik di dalam olahraga merupakan keterampilan dan kemampuan manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan suatu tujuan. Hal ini merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tinginya. Dalam permainan sepak bola menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali. (Subroto,dkk,2010:7.31). Menurut Abdul Rohim (2008:7). Teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari:
a.       Teknik dasar menendang bola.
b.      Teknik dasar menghentikan bola.
c.       Teknik dasar menggiring bola.
d.      Teknik dasar menyundul bola.
e.       Teknik dasar melempar bola.
5.1.5.      Hakikat Menendang Bola
              Menendang bola adalah teknik dasar yang diperlukan untuk mengumpan dan mencetak gol atau skor. Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. (Subroto, dkk, 2010: 8.32). Menendang bola menurut Kosasih (1985:216). Terdiri dari:  menendang bola dengan kaki muka penuh (kura-kura kaki), menendang bola dengan kaki muka bagian dalam, dan menendang bola dengan muka kaki bagian luar. Sedangkan menurut Rohim (2008:7). Menendang bola tediri dari: menedang bola dengan kaki bagian dalam, menendang bola dengan kaki bagian luar, dan menendang bola dengan punggung kaki.
              Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menendang bola dapat menggunakan kaki bagian luar, kaki bagian dalam, dan punggung kaki atau kura-kura kaki penuh.
5.1.6.      Prinsip-prinsip Menendang Bola (Shooting)
              Menurut (Subroto,dkk:2010:8.33). Prinsip-prinsip menendang bola yaitu:
1.      Pandangan Mata
          Pandangan mata terutama untuk megambil situasi atau keadaan permainan. Pada waktu akan menendang bola pandangan mata ke arah letak atau posisi bola dan ke arah sasaran ke mana bola akan ditendang. Akan tetapi pada saat akan menendang bola, maka harus melihat pada bola dan bagian bola yang akan ditendang, kemudian pandangan ke arah jalannya bola.
2.      Kaki Tumpu
          kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan akan menendang bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu atau di mana harus meletakkan kaki tumpu terhadap letak  bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi-rendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut diluruskan. Gerakan dari lutut ditekuk kemudian diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan.
3.      Kaki yang Menendang
          Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki yang untuk menendang bola pada saat menendang bola dikuatkan atau ditegangkan, tidak boleh bergerak. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan hingga bagian kaki yang digunakan untuk menendang mengenai bola yang ditendang, kemudian dilanjutkan dengan gerak lanjutan ke depan dan seterusnya berlari mencari posisi.
4.      Bagian Bola yang Ditendang
          Bagian bola yang ditendang merupakan bagian bola di sebelah mana yang ditendang, ini akan menentukan arah jalannya bola dan tinggi-rendahnya lambungan bola.
5.      Sikap Badan
          Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau letak kaki tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat disamping bola maka pada saat menendang bola badan berada tepat di atas bola dan sikap badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bola mengulir rendah atau edikit melambung sedang. Posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, maka badan berada di atas belakang bola hingga sikap badan condong ke belakang, maka hasil tendangan bola melambung tinggi.

5.1.7.      Menendang Bola Dengan Punggung Kaki atau Kura-kura Kaki Penuh
              Menendang bola menggunakan punggung kaki atau kura-kura kaki dilakukan dengan cara sebagai berikut (Rohim,2008:10):
1.      Di awali dengan sikap berdiri menghadap ke bola.
2.      Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak ditekuk.
3.      Sikap kedua lengan d samping badan agak terentang.
4.      Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang ditekuk ke bawah.
5.      Pandangan terpusat pada bola.
6.      Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan ke arah bola.
7.      Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.
8.      Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah bola.
Gambar 4 Menedang Bola menggunakan Punggung kaki
(Rohim,2008:10)
5.1.8.      Hakikat Keseimbangan
              Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang. (Ismaryati, 2009:48), sedangkan menurut (Nurhasan dan Hasanudin, 2007:108). Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuro-muscular. Jadi keseimbangan dapat diartikan kemampuan seseorang mengontrol alat-alat tubuhnya dalam mempertahankan keadaan seimbang. Keseimbangan dibagi menjadi dua macam yaitu:
1.      Keseimbangann statis
Keseimbangan statis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam.
2.      Keseimbagan dinamis
Keseimbangna dinamis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak.
5.1.9.      Hakikat Hasil Menendang Bola Kesasaran
              Hasil merupakan sesuatu yang didapat setelah melakukan suatu proses, hasil dapat berupa angka, benda dan yang lainnya. Sedangkan menendang bola adalah salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola, gunanya untuk mengoper atau mencetak gol. Bola sendiri merupakan alat yang digunakan dalam permainan sepak bola, lebih tepatnya bola merupakan perlengkapan dalam permainan sepak bola. Kesasaran disini maksudnya adalah alat atau benda yang menjadi sasaran saat menendang bola, sasaran yang dimaksud adalah gawang.
              Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil menendang bola kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tendangan ke arah gawang, sesuai dengan nomor-nomor yang ada dalam bagian gawang.
5.1.10.  Hubungan Keseimbangan dengan Hasil Menendang Bola Kesasaran
               Keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik, sedangkan hasil menendang bola kesasaran dalam pelaksanaanya mengunakan teknik dasar permainan sepak bola yaitu menendang bola. Karena unsur kondisi fisik berperan dalam setiap teknik dasar sepak bola, jadi keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik yang berperan dalam menendang bola.
5.1.11.  Kajian Terdahulu Yang Relevan
1.      Penelitian ini pernah dilakukan oleh Robin Grilyadi di Universitas PGRI Palembang tahun 2012 yang berjudul “hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke arah gawang pada permainan sepak bola di SMP Negeri 8 Pagar Alam”. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel Y, yaitu hasil tendangan kearah gawang, yang artinya atau penafsirannya sama dengan hasil menendang bola kesasaran dan tes yang diberikan pada variabel Y. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah Populasi, jumlah sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti. Dalam penelitian tersebut Robin Grilyadi menyimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap hasil tendangan kearah gawang sebesar 48,48 %.
2.      Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh A.R. Assumandy di Universitas PGRI Palembang tahun 2012 yang berjudul “hubungan power tungkai dengan ketepatan tendangan pada permainan sepak bola di MTs Negeri 1 Fajar Bulan kecamatan Semende Darat Ulu tahun ajaran 2012-2013”. Persamaan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yaitu pada tes variabel Y. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel X, jumlah populasi, jumlah sampel, tempat penelitian dan masalah yang diteliti. A.R. Assumandy menyimpulkan bahwa power tungkai memberikan sumbangan (kontribusi) terhadap ketepatan tendangan sebesar 29,2681 %.
6.      Aggapan Dasar
              Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahanya. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori didalam pelaporan hasil penelitian nanti. (Suharsimi,2006:65).
              Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah untuk melakukan tendangan kesasaran (gawang), kaki tumpu yang menjadi letak titik berat tubuh harus bisa menjaga keseimbangan, supaya tendangan tepat sasaran dan tidak terjatuh saat menendang bola.
7.      Hipotesis Penelitian
              “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” (Sugiono,2012:96).
              Sebagai jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian ini yang kebenarannya harus dibuktikan, maka penulis merumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah “Ada korelasi yang signifikan dari keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club sepak bola PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.”
8.      Kriteria Pengujian Hipotesis
              Kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Ho diterima jika thitung < ttabel         : Tidak ada korelasi keseimbangan dengan hasil
                                                        menendang bola kesasaran pada club sepak bola
                                                        PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas)
                                                        Ogan Ilir.
2.      Ha diterima jika thitung > ttabel         : Ada korelasi keseimbangan dengan hasil
                                                        menendang bola kesasaran pada club sepak bola
                                                        PERSIRES ( Persatuan Sepak Bola Rengas)
                                                        Ogan Ilir.


9.      Prosodur Penelitian
9.1.      Variabel Penelitian
              “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” (Suharsimi,2006:118). Jadi dapat diartikan bahwa variabel adalah objek penelitian yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.
              Berdasarkan pengertian tesebut, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel X       : Keseimbangan
Variabel Y       : Hasil menendang bola kesasaran
9.2.       Definisi Operasional Istilah
1.      Korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dinyatakan dengan angka atau grafis. Korelasi dalam penelitian ini adalah hubungan keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran dalam permainan sepak bola.
2.      Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengontrol alat-alat tubuhnya yang bersifat neuro-muscular. ( Nurhasan dan Hasanudin, 2007:180). Keseimbangan dalam penelitian ini maksudnya keseimbangan kaki tumpuan dalam menahan bobot tubuh saat melakukan tendangan.
3.      Hasil menendang bola kesasaran adalah angka atau nilai yang didapat setelah melakukan tes menendang bola kesasaran. Sasaran dalam penelitian ini adalah gawang.


9.3.      Populasi dan Sampel
9.3.1.      Populasi
              Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2012:117). Sedangkan Arikunto (2006:130) mengatakan “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Pada penelitian ini populasinya adalah  seluruh atlit sepak bola club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir yaitu:
TABEL I
POPULASI PENELITIAN
No
Jenis Kelamin
Tim
Jumlah
1.
Laki-laki
A
18
2.
Laki-laki
B
18
Total
36

9.3.2.      Sampel
              Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersbut. ( Sugiono,2012:118). Menurut Suharsimi (2006:134) bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Oleh karena merujuk pada pernyatan di atas dan dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi ( 100%), yaitu 36 orang.

9.4.       Metode Penelitian
              Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan  dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:03). Sehungan dengan masalah yang akan diteliti maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasi product moment.
              Metode korelasi product moment  digunakan untuk memberikan gambaran ada tidaknya korelasi antara keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir.
9.5.       Tenik Pengumpulan Data
              Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan data menggunakan tes dan pengukuran. Menurut Ismaryati (2002:1) tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek. Sedangkan pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara objektif. Objek dalam penelitian ini disebut testi.
              Dalam penelitian ini tes yang dilakukan adalah tes keseimbangan dengan menggunakan stork stand dan tes menendang bola kesasaran (shooting).
1.      Tes Keseimbangan dengan Stork Stand
Tujuan                         : Mengukur keseimbangan statis
Sasaran                        : Laki-laki dan perempuan yang berusia 10 tahun ke atas
Perlengkapan               : Stopwatch
Pelaksanaan                 : -     Testi berdiri di atas satu kaki yang dominan, kaki
                                             yang lain diletakkan di samping lutut, tangan berada
                                             di pinggang.
-          Dengan diberi aba-aba “ya” testi mengangkat tumitnya dari lantai (jinjit) dan mempertahankan sikap ini selama mungkin tanpa gerakan apapun atau meletakkan tumitnya menyentuh lantai.
-          Saat mengangkat tumit dan mempertahankannya tangan tidak boleh lepas dari pinggang.
-          Dilakukan tiga kali ulangan.
              Penilaian                   :  -    Waktu yang terlama dalam mempertahankan
                                                         keseimbangan merupakan waktu yang digunakan
                                                         untuk menilai keseimbangan.
-          Waktu dicatat dalam detik, dimulai dari saat testi mengangkat tumit sampai mulai kehilangan keseimbangan.

Gambar 5 Latihan keseimbangan
( Ismaryati, 2008: 48 )

2.      Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)
Tujuan                         : Mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak
                                       kaki dalam menendang bola kesasaran.
Peralatan                     :  -    Bola
-          Stopwatch
-          Gawang
-          Nomor-nomor
-          Tali
              Pelaksanaan              :  -     Testi berdiri di belakang bola yang diletakkan  pada
                                                          sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang /
                                                          sasaran.
-          Tidak ada aba-aba dari testi.
-          Pada saat kaki testi mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti saat bola mengenai/kena sasaran.
-          Testi diberi tiga kali kesempatan.
-          Gerakan dinyatan gagal apabila: Bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran.
              Penskoran                 :   -    Jumlah skor dan Waktu yang ditempuh bola pada
                                                          sasaran dalam tiga kali kesempatan.
-          Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.
Gambar 6 Gawang/Sasaran
(Nurhasan dan Hasanudin,2007:214)

9.6.       Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment
1.      rxy =     (Suharsimi,2006,:274)
2.      Agar dapat menginterprestasikan seberapa kuat korelasi keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir. Maka akan digunakan pedoman:
Tabel 2
Interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
(Sugiyono,2012:257)
3.      Selanjutnya untuk mencari taraf signifikan korelasi keseimbangan dengan hasil menendang bola kesasaran pada club PERSIRES (Persatuan Sepak Bola Rengas) Ogan Ilir digunakan rumus:
t =           (Sugiono,2012:257)
4.      Uji t yang telah dihitung berdasarkan rumus tersebut akan dibandingkan dengan nilai t yang ada dalam tabel distribusi t
a.       Jika t hitung > t tabel artinya ada korelasi yang signifikan
b.      Jika t hitung < t tabel artinya tidak ada korelasi yang sgnifikan
5.      Setelah itu dapat diketahui koefisien determinan dengan rumus
x 100%
9.7.       Jadwal Kerja
No
Kegiatan
Bulan / Tahun 2013
maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Usul Judul
x
x




















2
Proposal


x



















3
Seminar






x















4
Perbaikan







x














5
Bab I








x
x












6
Bab II










x
x










7
Bab III












x
x








8
Bab IV














x
x






9
Bab V
















x
x




10
Ujian Skripsi


















x



DAFTAR PUSTAKA
A.Luxbacher, Joseph. 2004. Sepak Bola. Jakarta: Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT
              Rineka Cipta.
C.Kaligis,O dan Associates. 2007. Hukum & Sepak Bola. Jakarta: O.C.Kaligis dan
              Associates.
              Diakses pada bulan Maret 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. Diakses pada hari jum,at tanggal 15 Maret
              2013 pukul: 15.35 WIB.
Ismaryati. 2008. Tes & Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
              Surakata.
Koger, Robert. 2005. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Bandung: Suka Mitra
              Kompetensi.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga, Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akademika
              Pressindo.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya.
NM, Rudy. 2012. Pedoman dan Panduan Praktikum Tes Pengukuran dan Evaluasi
              Olahraga. Palembang:Universitas PGRI Palembang
Nurhasan dan Hasanudin. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
              Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
Rohim, Abdul. 2008. Bermain Sepak Bola. Semarang: C.V. Aneka Ilmu
Salim, Agus. 2008. Buku Pintar Sepak Bola. Bandung: Nuansa.
Subroto, Toto dkk. 2010. Permainan Besar (bola voli dan sepak bola). Jakarta:
              Universitas Terbuka.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
              R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukirno. 2012. Kesehatan Olahraga, Doping dan Kesegaran Jasmani. Palembang:
              Unsri Press
Tim penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi 2013. Palembang: Universitas PGRI
              Palembang.

1 komentar:

  1. How to play casino games for real money with your - JTM Hub
    How to play casino games for real money with your kids · Go to the 김천 출장안마 casino and start making 김포 출장마사지 · The game begins as an 영천 출장마사지 accumulator. · 포항 출장샵 You will find all 인천광역 출장안마 the cards

    BalasHapus