Sabtu, 30 November 2013

tipe



1)    Cara atau tife melatih/memimpin
Ø  Gaya Komando ( Command style)
Disini komunikasi antara pelatih dan atlet hanya satu arah. Gaya memerintah dimana pelatih sendiri yang membuat keputusan. Peran atlet hanya merespon perintah  pelatih. Asusmi dibalik peran ini adalah karena pelatih lebih tahu dan lebih berpengalaman sehingga peran pelatih adalah memerintah apa yang harus dilakukan atlet. Pemain disini berperan sebagai pendengar, pengingat dan penurut.
·         Kelebihannya
1.    Tegas dalam bertindak
2.    Bertanggung jawab
3.    Terorganisir
4.    Cepat dalam mengambil keputusan
5.    disiplin
·         Kekurangannya
1.    Egois
2.    Keharmonisan kurang terjalin
3.    Kebebasan atlet terbatas
4.    Motivasi atlet bukan karena nurani, tapi karena pelatih

Ø  Gaya Terserah ( Submissive style)
Peran pelatih disini tidak banyak membuat keputusan atau sedikit mungkin. Mulai dari cara memberikan bola dan instruksi pelatih sangat sedikit, pengarahan sangat minim untuk beraktivitas da membatasi permasalahan hanya bilamana benar-benar dibutuhkan. Ini bisa disebabkan pelatih dengan gaya ini kemungkinan kurang memiliki kemampuan untuk memberikan instruksi atau penjelasan dan pengarahan. Bisa juga karena malas untuk memenuhi tantangan dari tanggung jawabnya sebagai pelatih atau sangat tidak mengerti arti dari pelatih. Pelatih dengan gaya ini tidak lain hanya sekedar pengasuh dan biasanya bukan pengasuh yang baik.
·         Kelebihannya
1.    Kebebasan atlet yang tiada batas
2.    Atlet dapat menjalankan keputusannya sendiri
3.    Atlet sebagai pemeran utama
·         Kekurangannya
1.    Kurang disiplin
2.    Kurang bertanggung jawab
3.    Pengetahuan pelatih diragukan
4.    Pelatih cenderung hanya sebagai  pengasuh
5.    Bersikap acuh tak acuh
6.    Kurang terprogram

Ø  Gaya Kooperatip
v  mirip dengan tife pemimpin demokratik
Pelatih dengan gaya ini memberikan kesempatan kepada atlet untuk meberikan keputusan bersama. Komunikasi disini terjadi dua arah. Walaupun mengetahui tanggung jawabnya untuk memberikan pengarahan dan memimpin untuk mencapai tujuannya, pelatih dengan gaya ini mengerti bahwa atlet tidak akan menjadi dewasa yang bertanggung jawab tanpa belajar membuat keputusan.
·         kelebihannya
1.    Keharmonisan bejalan baik
2.    Komunikasi berjalan 2 arah
3.    Atlet diberi kesempatan membuat keputusan bersama
4.    Kebutuhan atlet diutamakan
5.    Kemenangan tujuan kedua
6.    Bertanggung jawab

·         Kekurangannya
1.    Lambat dalam membuat keputusan
2.    Pelatih sebagai koordinator dan integrator
3.    Kegresifan bermain atlet kurang maksimal karena target kemenangan dinomor duakan

2)    Definisi/pengertian latihan
Ø  kesehatan olahraga15 Desember 2008 14:04Depdiknas
Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya.
Ø  Harsono (1988:5)
menyatakan bahwa latihan adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik, teknik, taktik, dan mental yang terarah serta teratur, meningkat bertahap dan berulang-ulang waktunya.


Ø  Pate (1993:317)
menyatakan latihan adalah peran serta dalam yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan..
v  Kesimpulan
Dari ketiga sumber di atas atlet harus menyadarinya, bawa menjadi atlet itu tidak hanya sekedar memiliki keahlian atau mempelajari gerakan/keterampilan yang baru, atlet jg harys menghadapi tekanan, bisa beradaptasi dengan perubahan situasi dan menghadapi perbedaan pendapat, atlet juga harus disiplin dan menjaga konsentrasi supaya mendapat prestasi yang di inginkan. Atlet termotivasi bukan karena takut terhadap pelatih tetapi karena untuk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar