1)
Cara
atau tife melatih/memimpin
Ø Gaya
Komando ( Command style)
Disini
komunikasi antara pelatih dan atlet hanya satu arah. Gaya memerintah dimana
pelatih sendiri yang membuat keputusan. Peran atlet hanya merespon perintah pelatih. Asusmi dibalik peran ini adalah
karena pelatih lebih tahu dan lebih berpengalaman sehingga peran pelatih adalah
memerintah apa yang harus dilakukan atlet. Pemain disini berperan sebagai
pendengar, pengingat dan penurut.
·
Kelebihannya
1. Tegas dalam bertindak
2. Bertanggung jawab
3. Terorganisir
4. Cepat
dalam mengambil keputusan
5. disiplin
·
Kekurangannya
1. Egois
2. Keharmonisan
kurang terjalin
3. Kebebasan
atlet terbatas
4. Motivasi
atlet bukan karena nurani, tapi karena pelatih
Ø Gaya
Terserah ( Submissive style)
Peran
pelatih disini tidak banyak membuat keputusan atau sedikit mungkin. Mulai dari
cara memberikan bola dan instruksi pelatih sangat sedikit, pengarahan sangat
minim untuk beraktivitas da membatasi permasalahan hanya bilamana benar-benar
dibutuhkan. Ini bisa disebabkan pelatih dengan gaya ini kemungkinan kurang
memiliki kemampuan untuk memberikan instruksi atau penjelasan dan pengarahan.
Bisa juga karena malas untuk memenuhi tantangan dari tanggung jawabnya sebagai
pelatih atau sangat tidak mengerti arti dari pelatih. Pelatih dengan gaya ini
tidak lain hanya sekedar pengasuh dan biasanya bukan pengasuh yang baik.
·
Kelebihannya
1. Kebebasan atlet yang tiada batas
2. Atlet
dapat menjalankan keputusannya sendiri
3. Atlet
sebagai pemeran utama
·
Kekurangannya
1. Kurang
disiplin
2. Kurang
bertanggung jawab
3. Pengetahuan
pelatih diragukan
4. Pelatih
cenderung hanya sebagai pengasuh
5. Bersikap
acuh tak acuh
6. Kurang
terprogram
Ø Gaya
Kooperatip
v
mirip dengan tife pemimpin
demokratik
Pelatih
dengan gaya ini memberikan kesempatan kepada atlet untuk meberikan keputusan
bersama. Komunikasi disini terjadi dua arah. Walaupun mengetahui tanggung
jawabnya untuk memberikan pengarahan dan memimpin untuk mencapai tujuannya,
pelatih dengan gaya ini mengerti bahwa atlet tidak akan menjadi dewasa yang
bertanggung jawab tanpa belajar membuat keputusan.
·
kelebihannya
1. Keharmonisan bejalan baik
2. Komunikasi berjalan 2 arah
3. Atlet
diberi kesempatan membuat keputusan bersama
4. Kebutuhan
atlet diutamakan
5. Kemenangan
tujuan kedua
6. Bertanggung
jawab
·
Kekurangannya
1. Lambat
dalam membuat keputusan
2. Pelatih
sebagai koordinator dan integrator
3. Kegresifan
bermain atlet kurang maksimal karena target kemenangan dinomor duakan
2)
Definisi/pengertian
latihan
Ø kesehatan olahraga15 Desember 2008
14:04Depdiknas
Secara sederhana latihan
dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara
menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang
dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya.
Ø Harsono (1988:5)
menyatakan bahwa latihan
adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu
prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik, teknik, taktik, dan mental
yang terarah serta teratur, meningkat bertahap dan berulang-ulang waktunya.
Ø Pate (1993:317)
menyatakan latihan adalah
peran serta dalam yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
fungsional fisik dan daya tahan latihan..
v
Kesimpulan
Dari ketiga sumber di
atas atlet harus menyadarinya, bawa menjadi atlet itu tidak hanya sekedar
memiliki keahlian atau mempelajari gerakan/keterampilan yang baru, atlet jg
harys menghadapi tekanan, bisa beradaptasi dengan perubahan situasi dan
menghadapi perbedaan pendapat, atlet juga harus disiplin dan menjaga
konsentrasi supaya mendapat prestasi yang di inginkan. Atlet termotivasi bukan
karena takut terhadap pelatih tetapi karena untuk dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar